Hampir di setiap mesin mesin produksi sekarang ini menggunakan sensor jenis ini, sebab selain praktis sensor ini termasuk sensor yang tahan terhadap benturan ataupun goncangan, selain itu mudah pada saat melakukan perawatan ataupun perbaikan penggantian.
Proximity Sensor terbagi dua macam, yaitu:
- Proximity Inductive
- Proximity Capacitive
Proximity Inductive
berfungsi untuk mendeteksi obyek besi/metal. Meskipun terhalang oleh
benda non-metal, sensor akan tetap dapat mendeteksi selama dalam jarak (nilai) normal sensing atau jangkauannya. Jika sensor mendeteksi adanya besi di area sensingnya, maka kondisi output sensor akan berubah nilainya.
Proximity Capacitive akan mendeteksi semua obyek yang ada dalam jarak sensingnya baik metal maupun non-metal.
Proximity Capacitive akan mendeteksi semua obyek yang ada dalam jarak sensingnya baik metal maupun non-metal.
Jarak Diteksi
Jarak
diteksi adalah jarak dari posisi yang terbaca dan tidak terbaca sensor
untuk operasi kerjanya, ketika obyek benda digerakkan oleh metode
tertentu.
Pengaturan jarak
Mengatur jarak dari permukaan sensor memungkinkan penggunaan sensor lebih stabil dalam operasi kerjanya, termasuk pengaruh suhu dan tegangan. Posisi objek (standar) sensing transit ini adalah sekitar 70% sampai 80% dari jarak (nilai) normal sensing.
Nilai output dari Proximity Switch ini ada 3 macam, dan bisa diklasifikasikan juga sebagai nilai NO (Normally Open) dan NC (Normally Close). Persis seperti fungsi pada tombol, atau secara spesifik menyerupai fungsi limit switch dalam suatu sistem kerja rangkaian yang membutuhkan suatu perangkat pembaca dalam sistem kerja kontinue mesin.
Tiga macam ouput Proximity Switch ini bisa dilihat pada gambar dibawah.
Output 2 kabel VDC
Output 3 dan 4 kabel VDC
Output 2 kabel VAC
Dengan melihat gambar diatas kita dapat mengenali type sensor Proximity Switch ini, yaitu type NPN dan type PNP. Type inilah yang nanti bisa dikoneksikan dengan berbagai macam peralatan kontrol semi digital yang membutuhkan nilai nilai logika sebagai input untuk proses kerjanya.
Beberapa jenis Proximity Switch ini hanya bisa dikoneksikan dengan perangkat PLC tergantung type dan jenisnya. Sensor ini juga bisa dikoneksikan langsung dengan berbagai macam peralatan kontrol semi digital, dan counter relay digital adalah salah satunya.
Pada prinsipnya fungsi Proximity Switch ini dalam suatu rangkaian pengendali adalah sebagai kontrol untuk memati hidupkan suatu sistem interlock dengan bantuan peralatan semi digital untuk sistem kerja berurutan dalam rangkaian kontrol.
Fungsi dari Overload relays adalah untuk proteksi
motor listrik dari beban lebih. Seperti halnya sekring (fuse) pengaman
beban lebih ada yang bekerja cepat dan ada yang lambat. Sebab waktu
motor start arus dapat mencapai 6 kali nominal, sehingga apabila
digunakan pengaman yang bekerja cepat, maka pengamannya akan putus
setiap motor dijalankan.
Overload relay yang berdasarkan pemutus bimetal akan bekerja sesuai dengan arus yang mengalir, semakin tinggi kenaikan temperatur yang menyebabkan terjadinya pembengkokan , maka akan terjadi pemutusan arus, sehingga motor akan berhenti. Jenis pemutus bimetal ada jenis satu phasa dan ada jenis tiga phasa, tiap phasa terdiri atas bimetal yang terpisah tetapi saling terhubung, berguna untuk memutuskan semua phasa apabila terjadi kelebihan beban. Pemutus bimetal satu phasa biasa digunakan untuk pengaman beban lebih pada motor berdaya kecil.
Mekanisme kerja Over load relay: apabila resistance wire dilewati arus lebih besar dari nominalnya, maka bimetal trip, bagian bawah akan melengkung ke kiri dan membawa slide ke kiri, gesekan ini akan membawa lengan kontak pada bagian bawah terdorong ke kiri dan kontak NC (95-96) akan lepas, dan membuat kontak NO (97-98) akan terhubung.
gambar kegagalan 1 phasa akibat arus lebih
dari arus nominal pada Thermal Overload RelaySetelah kita mengenal apa itu Thermal Overload, RCP Relay dan Phase Failure Relay, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
Coba perhatikan gambar berikut ini
Gambar diatas adalah gambar Rangkaian Pengendali hubung Star Delta yang pernah dibahas sebelumnya. Pada wiring diagram tersebut saya belum memasang sistem proteksi untuk motor, maka pada Rangkaian Utamanya saya pasang Thermal Overload pada masing-masing Kontaktornya K1, K2 dan K3 seperti pada gambar berikut
dan sesuai apa yang telah dibahas sebelumnya bahwa fungsi dasar dari peralatan proteksi ialah 'untuk memutuskan sistem pada rangkaian pengendali melalui fungsi NO da NC nya,' maka sebaiknya NC dari Thermal Overload di pasang pada input koil dari kontaktor masing masing. atau bisa juga pada input utama rangkaiannya. Maka didapat gambar seperti dibawah ini, dalam tegangan kerja rangkaian yang berbeda.
Catatan:
Penempatan NC dan NO dari peralatan peralatan proteksi bisa ditempatkan dimana saja asalkan bisa memutus sistem interlock dari sebuah rangkaian pengendali motor.
Hal yang sama bisa juga dilakukan pada NC dan NO dari RCP Relay, Phase Failure Relay, limit switch, TDR Time Delay Relay / Timer dan berbagai jenis Sensor sesuai dengan sistem kerja motor atau sistem sistem kelistrikan yang lain.
Overload relay yang berdasarkan pemutus bimetal akan bekerja sesuai dengan arus yang mengalir, semakin tinggi kenaikan temperatur yang menyebabkan terjadinya pembengkokan , maka akan terjadi pemutusan arus, sehingga motor akan berhenti. Jenis pemutus bimetal ada jenis satu phasa dan ada jenis tiga phasa, tiap phasa terdiri atas bimetal yang terpisah tetapi saling terhubung, berguna untuk memutuskan semua phasa apabila terjadi kelebihan beban. Pemutus bimetal satu phasa biasa digunakan untuk pengaman beban lebih pada motor berdaya kecil.
Mekanisme kerja Over load relay: apabila resistance wire dilewati arus lebih besar dari nominalnya, maka bimetal trip, bagian bawah akan melengkung ke kiri dan membawa slide ke kiri, gesekan ini akan membawa lengan kontak pada bagian bawah terdorong ke kiri dan kontak NC (95-96) akan lepas, dan membuat kontak NO (97-98) akan terhubung.
gambar kegagalan 1 phasa akibat arus lebih
dari arus nominal pada Thermal Overload RelaySetelah kita mengenal apa itu Thermal Overload, RCP Relay dan Phase Failure Relay, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
- Peralatan tersebut akan bekerja pada kondisi tertentu
- Peralatan tersebut terdapat kontak NO dan NC yang bisa digunakan pada sistem
Coba perhatikan gambar berikut ini
Gambar diatas adalah gambar Rangkaian Pengendali hubung Star Delta yang pernah dibahas sebelumnya. Pada wiring diagram tersebut saya belum memasang sistem proteksi untuk motor, maka pada Rangkaian Utamanya saya pasang Thermal Overload pada masing-masing Kontaktornya K1, K2 dan K3 seperti pada gambar berikut
klik gambar untuk memperbesar
dan sesuai apa yang telah dibahas sebelumnya bahwa fungsi dasar dari peralatan proteksi ialah 'untuk memutuskan sistem pada rangkaian pengendali melalui fungsi NO da NC nya,' maka sebaiknya NC dari Thermal Overload di pasang pada input koil dari kontaktor masing masing. atau bisa juga pada input utama rangkaiannya. Maka didapat gambar seperti dibawah ini, dalam tegangan kerja rangkaian yang berbeda.
Catatan:
Penempatan NC dan NO dari peralatan peralatan proteksi bisa ditempatkan dimana saja asalkan bisa memutus sistem interlock dari sebuah rangkaian pengendali motor.
Hal yang sama bisa juga dilakukan pada NC dan NO dari RCP Relay, Phase Failure Relay, limit switch, TDR Time Delay Relay / Timer dan berbagai jenis Sensor sesuai dengan sistem kerja motor atau sistem sistem kelistrikan yang lain.
atau juga Electronic Counter Relay
adalah salah satu peralatan kontrol semi digital yang banyak digunakan
pada mesin mesin produksi ringan, umumnya mesin yang membutuhkan akurasi
jumlah produk dan khususnya mesin mesin yang mengandalkan gerak putar
dalam mengemas produk produknya. Counter Relay ini kompatible dengan
berbagai macam jenis sensor, asalkan sesuai dengan nilai input sensor
yang telah ditetapkan pabrikan pembuatnya. Dan memang penggunaan Counter Relay ini harus selalu menggunakan sensor sebagai input untuk menghasilkan output NO dan NC yang diinginkan, sehingga pemanfaatannya bisa untuk bermacam macam wiring rangkaian automatis.
Fungsi dari Counter Relay ini adalah menghitung nilai nilai input (PV, Present Value) dari perangkat diteksi (Limit switch, DC(+)Volt atau Proximity switch) sampai tercapai nilai yang telah ditetapkan (SV, Set Value), untuk selanjutnya menggerakkan kontak internal NO dan NC nya. Pada type tertentu, nilai Set Value ini bisa diatur dalam 2 jenis penghitungan,. Yaitu penghitungan nilai naik dan penghitungan nilai menurun. Lihat gambar dibawah ini.
Counter Relay ini mempunyai fungsi NO dan NC output dalam hasil kerja penghitungannya, dan mampu membaca tiga jenis nilai input yang berbeda.
Pada gambar diatas, terdapat persamaan pada fungsi dasar Counter Relay, yaitu nilai input dari sensor dan nilai output pada kontak NC dan NO. selain itu juga ada fungsi reset yang bisa mengulang kembali perhitungan dari 0 kembali atau PV Present Value.
Electronic Digital Counter Relay ini bisa bekerja pada tegangan 36V, 110V, 127V, 220V, 380V 50/60HZ dan juga pada tegangan DC 24Volt pada type dan merk tertentu. Kemampuannya dalam menghitung nilai input pada Counter Relay diatas, bisa mencapai 1-9999(x1x10x100), dan mempunyai kapasitas contact NO dan NC internalnya VAC 250V /5A atau VDC28V /5A.
Fungsi dari Counter Relay ini adalah menghitung nilai nilai input (PV, Present Value) dari perangkat diteksi (Limit switch, DC(+)Volt atau Proximity switch) sampai tercapai nilai yang telah ditetapkan (SV, Set Value), untuk selanjutnya menggerakkan kontak internal NO dan NC nya. Pada type tertentu, nilai Set Value ini bisa diatur dalam 2 jenis penghitungan,. Yaitu penghitungan nilai naik dan penghitungan nilai menurun. Lihat gambar dibawah ini.
Counter Relay ini mempunyai fungsi NO dan NC output dalam hasil kerja penghitungannya, dan mampu membaca tiga jenis nilai input yang berbeda.
- Contact signal input: Relay dan Limit switch
- Electrical level signal input: tegangan Positip (+) (4V-30V)
- Sensor signal input: Photoswitch approach switch dan Proximity input switch (NPN dan PNP)
Perhatikan gambar terminal yang terdapat pada Counter Relay dari 3 jenis type dibawah ini.
Pada gambar diatas, terdapat persamaan pada fungsi dasar Counter Relay, yaitu nilai input dari sensor dan nilai output pada kontak NC dan NO. selain itu juga ada fungsi reset yang bisa mengulang kembali perhitungan dari 0 kembali atau PV Present Value.
Electronic Digital Counter Relay ini bisa bekerja pada tegangan 36V, 110V, 127V, 220V, 380V 50/60HZ dan juga pada tegangan DC 24Volt pada type dan merk tertentu. Kemampuannya dalam menghitung nilai input pada Counter Relay diatas, bisa mencapai 1-9999(x1x10x100), dan mempunyai kapasitas contact NO dan NC internalnya VAC 250V /5A atau VDC28V /5A.
klik disini untuk membaca wiring diagram sederhana Counter Relay dengan Proximity Switch
good job gan
BalasHapuspinset bengkok
Mantap. Terimakasih ilmunya sangat bermanfaat
BalasHapus